Wabup Bolsel Tegaskan Komitmen Daerah Tekan Kemiskinan di Tengah Efisiensi Anggaran

TagarBMR.ID,BOLSEL– Wakil Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Deddy Abdul Hamid tampil menonjol dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Provinsi Sulawesi Utara, yang digelar di Hotel Aryaduta Manado, Selasa (7/10/2025).

Dalam forum itu, Deddy tidak hanya memaparkan capaian penurunan angka kemiskinan di Bolsel, tetapi juga menyampaikan catatan kritis soal efisiensi anggaran yang dinilai berpotensi memperlambat program pengentasan kemiskinan di daerah.

Dalam paparannya, Wabup Deddy menyampaikan bahwa tingkat kemiskinan di Bolsel terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan Bolsel turun dari 11,33% pada tahun 2024 menjadi 10,52% di tahun 2025, atau menurun sebesar 0,81%.

Ia menjelaskan, indeks kedalaman kemiskinan pada tahun 2025 berada di angka 1,51, sementara indeks keparahan kemiskinan mencapai 0,43. Meski ketimpangan pengeluaran sedikit meningkat, Deddy menilai capaian ini tetap menjadi bukti nyata efektivitas program daerah.

“Penurunan kemiskinan ini bukan sekadar angka, tetapi hasil nyata dari kerja bersama pemerintah daerah, desa, dan masyarakat. Kami tetap berkomitmen menjaga tren positif ini,” ujar Deddy dalam forum tersebut.

Program Strategis: BLT, Ketahanan Pangan, dan Stunting

Lebih lanjut, Wabup Bolsel memaparkan berbagai program strategis yang menopang penurunan kemiskinan, di antaranya penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT), program ketahanan pangan, serta penurunan angka stunting.

Ia menegaskan bahwa APBDes selama 2023–2025 difokuskan pada upaya langsung menyentuh masyarakat miskin.

“Setiap program diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan dasar warga — mulai dari pemenuhan gizi, penguatan ketahanan pangan, hingga bantuan sosial langsung. Fokus kami jelas: kemiskinan harus turun, kesejahteraan harus naik,” tegasnya.

Selain itu, Bolsel juga mendapat Dana Insentif Fiskal (DIF) dari pemerintah pusat untuk penghapusan kemiskinan ekstrem, yang digunakan dalam penyediaan 30 unit rumah layak huni bagi warga berpenghasilan rendah.

Pada tahun yang sama, Bolsel menerima DAK Fisik Tematik untuk pengentasan kawasan kumuh terpadu, mencakup penyediaan air bersih, sanitasi, dan perumahan.

Dalam sesi pembahasan, Wabup Deddy Abdul Hamid secara tegas menyampaikan kekhawatirannya atas kebijakan efisiensi anggaran tahun 2026. Menurutnya, langkah itu dapat menghambat program-program strategis daerah, termasuk pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Sebanyak 15 kabupaten/kota, termasuk Bolsel, terdampak efisiensi. Kami sudah memangkas hingga 50%, tapi tetap menghadapi defisit. Kondisi ini tentu bisa memperlambat laju pengentasan kemiskinan,” jelas Deddy di hadapan Wakil Gubernur Sulut Dr. J. Victor Mailangkay, Pj. Sekprov Tahlis Gallang, dan pejabat lintas kabupaten/kota.

Ia pun meminta perhatian serius dari Bappeda Provinsi Sulut agar perencanaan tahun 2026 tidak menghambat keberlanjutan program sosial daerah.

“Harapan kami, Pemprov Sulut dapat mencari solusi bersama agar program pengentasan kemiskinan tidak berhenti di tengah jalan,” ujarnya.

Rakor tersebut juga menjadi ajang penghargaan bagi kabupaten/kota berprestasi dalam penurunan stunting tahun 2025.

Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan meraih peringkat pertama, disusul Kabupaten Kepulauan Sitaro dan Kota Tomohon. Penghargaan ini semakin menegaskan bahwa Bolsel menjadi salah satu daerah dengan capaian konkret dalam sektor kesehatan dan sosial masyarakat.

Deddy menegaskan bahwa meski berbagai kendala fiskal menghadang, Bolsel tidak akan berhenti memperjuangkan kesejahteraan masyarakatnya.

“Selama kami masih dipercaya masyarakat, kami akan terus bekerja untuk menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup warga Bolsel,” tutupnya.

Rakor diakhiri dengan penandatanganan berita acara komitmen bersama antar kepala daerah se-Sulut untuk memperkuat koordinasi dan mempercepat program pengentasan kemiskinan ekstrem di Sulawesi Utara.

Komentar Facebook